Firman Tuhan menguatkan dan menyegarkan jiwa

Mazmur 119:103  “Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.”

Setelah istri saya, Key, dan saya bertunangan, kami melakukan sesuatu yang tidak biasa: kami pindah ke belahan dunia yang berbeda. Dia pindah ke Birmingham, alabama, untuk bekerja di gereja dalam kota, dan saya pindah ke Nagasaki,jeoang. Untuk mendirikan gereja. Kami terpisah di Sebagian besar waktu saat pertunangan kami.

Pada masa itu, kami tidak memiliki ponsel. Biatanya lima belas dolar per menit untuk menelepon ke jepang, dan kami sangat miskin. Jadi kami hanya punya satu alternatif: menulis surat. Kami masing-masing menulis surat setiap hari, dan menerima suratnya adalah hal terpenting dalam hari saya. Saat surat cinta tiba, saya akan merobek amplopnya dan membacanya. Kemudian saya aka membacanya kembali dan mencoba membaca yang tersirat. Saya menggarisbawahi dan menghafal Sebagian isinya. Saya mencoba mengumpulkan setiap tetes cinta yang dimiliki Wanita ini untuk saya.

Bagaimana jika anda membaca Alkitab- surat cinta Allah kepada anda-dengan cara yang sama?

Jika anda tidak memperlajari alkitab danmencoba mengambil setiap hikmat darinya, anda sepenuhnya mencicipi perjamuan yang telah Allah pesiapkan untuk anda. Mazmur 119:103 mengatakan, “Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.”

Alkitab penuh dengan makanan; didalamnya ada makanan Rohani yang akan membuat anda tetap sehat.

Apakah anda berpuasa atau sedang menikmati Firman Allah? Ingatlah bahwa pergi ke gereja seminggu sekali dan mendengarkan khotbah bukanlah sebuah pesta. Jika anda hanya makan satu kali dalam seminggu, anda tidak akan bertumbuh atau menjadi sehat.

Yesus berkat, “manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah” (Matius 4:4).

Anda bener-bener bisa merasakan manis Firman Allah Ketika anda memakannya setiap hari-membacanya, mempelajarinya, dan merenungkannya-dan membiarkannya memenuhi hati dan pikiran anda.

Jangan Menghakimi

Hidup Dalam Iman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *