Tetapi 1 Korintus 10:12 “sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”
Kegagalan adalah bagian dari kehidupan. Tidak peduli siapa anda atau kisah anda, suatu saat akan mengalami kegagalan. Itu adalah bagian dari hidup Sebagian orang yang tidak sempurna didunia yang tidak sempurna.
Pada malam Ketika Yesus ditangkap, sebelum Dia disalib, sahabat-Nya, petrus, benar-benar mengecewakan Dia. Petrus menyangkal Yesus, tidak hanya sekali tetapi tiga kali.
Pada perjamuan terkahir, Yesus memberitahu murid-murid-Nya bahwa Dia akan ditangkap, mati, dan tiga hari kemudian hidup Kembali. Yesus berkata kepada murid-muridnya, “malam ini kamu akan tergoncang imanmu karena Aku” (Matius 26:31). Tetapi petrus tetap bersikeras bahwa dia tidak akan pernah menyangkal Yesus, faktanya, petrus menyangkal tiga kali!
Petrus menilai tinggi kekuatanya dan akhirnya menyebabkan kegagalannya.
Menilai tinggi kekuatan kita masih menjadi penyebab umum kegagalan saat ini. Kita pikir kita lebih kuat dari yang sebenarnya. Kita percaya kta bisa mengatasi godaan, meskipun kita memiliki banyak bukti yang menunjukkan bahwa itu tidak benar.
Ketika kita terlalu menilai tinggi kekuatan kita, ada konsekuensi yang mengerikan: bisnis gagal, peperangan kalah, dan pernikahan hancur. Ketika kita kehilangan perspektif yang benar mengenai kemampuan kita, kita membuat Keputusan yang tidak bijaksana. Sangat mudah untuk berpikir, “itu tidak akan pernah terjadi pada saya.” Tetapi 1 Korintus 10:12 mengatakan, “sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”
Tidak ada yang terkecuali, anda dan saya bisa jatuh kedalam dosa apa pun jika ada kesempatan.
Ketika anda tidak memperhatikan kekuatan anda,kekuatan itu menjadi kelemahan. Dengan kata lain, kekuatan yang tidak dijaga menjadi kelemahan ganda. Mengapa? Karena anda sombong tentangnya.
Kegagalan terbesar Petrus, menyangkal Kristus, terjadi tepat setelah perjamuan terkahir, sebuah pengalaman yang sangat intim dan kuat. Area berikutnya yang membuat anda tersandung mungkin berada diambang kemenangan besar dalam hidup anda.
Tolaklah godaan menilai tinggi kekuatan anda, sebaliknya, ingatlah bahwa anda adalah manusia berdosa yang membutuhkan kasih karunia Allah. Jaga kekuatan anda tetap dalam perspektid sehingga tidak menjadi sumber kagagalan anda.