1 Yohanes 4:18 “Didalam kasih tidak ada ketakutan: Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan”
Perumpamaan orang samaria yang baik hati dalam Lukas 10 memberikan Pelajaran mendalam tentang kebaikan, seperti menyadari kebutuhan di sekitar dan bersimpati terhadapa orang lain.
Salah satu Pelajaran terpenting yang di ajarkan orang samaria yang baik hati adalah, jika anda ingin menjadi orang yang lebih baik, maka anda harus bersedia melakukan dua hal:
Anda harus bersedia diganggu. Kebaikan tidak terjadi dalam jadwal anda, tetapi terjadi sesuai jadwal orang lain. Itulah mengapa mereka membutuhkan kebaikan. Ketika anda melihat seseorang yang membutuhkan, anda harus meninggalkan segalanya dan berhenti. Kisah seringkali merepotkan, dan kebaikan membutuhkan waktu.
Pikirkanlah alasan-alasan yang bisa diberikan oleh orang samaria yang baik hati itu kepada orang yang terluka dipinggir jalan. Dia bisa saja berkata, “Aku punya masalah sendiri yang harus kupikirkan” atau “Aku punya urusan penting yang harus diselesaikan. Lagi pula, mungkinitu tidak ada gunanya.” Kapan pun anda menginginkan alasan untuk bersikap tidak baik, iblis akan segera memberikannya.
Allah sengaja menempatkan orang-orang yang terluka dijalan anda agar anda belar kebaikan. Ketika anda menemukan kesempatan tersebut, apakah anda akan memanfaatkan momen itu?
Anda harus bersedia mengambil resiko. Ketakutan anda sendiri bisa menghalangi anda untuk berbuat baik. Bayangkan saja ketakutan wajar yang dimiliki oleh orang samaria yang baik hati.
Dia bisa saja berkata, “Bagaimana kalau itu jebakan?” atau “Bagaimana jika dia menolak bantuan saya?” atau “Bagaimana jika saya tidak bisa membantunya?” saya tidak terlatih dalam pertolongan pertama.” Salah satu ketakutan terbesar yang sering kita miliki adalah bahwa terlibat dalam penderitaan ornag lain mengingatkan kita akan kehancuran kita sendiri. Kita takut menghadapi penderitaan orang lain karena penderitaan kita mungkin akan meluap.
Tetapi kita tidak akan pernah belajar bagaimana menunjukkan kebaikan sampai kitab isa mengatasi ketakutan kita dan mengulurkan kasih Allah kepada orang-orang yang terluka. Alkitab berkata, “Didalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan” (1 Yohanes 4:18).
Kasih Allah membantu kita pulih dari rasa sakit hati dan mengatasi ketakutan kita sehingga kitab isa menunjukkan kasih dan kebaikan kepada orang lain.